Taman Kyai Langgeng (TKL) Magelang Luncurkan Wisata Jeep Off Road, Jelajahi Hutan Jati dan Sungai Progo di Tengah Kota

Taman Kyai Langgeng (TKL) Magelang, Wisata Jeep Off Road
                                    Foto BY : (https://www.shootlinecorp.com) (https://www.liputan7.id/) (https://wartamagelang.com/)

SANTRI GAPTEK --- Kota Magelang kembali menghadirkan inovasi dalam sektor pariwisata. Melalui Taman Kyai Langgeng (TKL), kini tersedia wahana baru berupa wisata jeep off road yang menawarkan pengalaman petualangan menyusuri hutan jati dan tepian Sungai Progo. Wahana ini diresmikan langsung oleh Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, pada hari Minggu, 13 Juli 2025, bertepatan dengan pelaksanaan Special Competition Stage (SCS) Pra Kejurda Wali Kota Cup.

Event SCS yang digelar tersebut sukses menarik puluhan penggemar otomotif dari berbagai daerah. Mereka datang dengan mobil jeep andalan untuk menjajal medan off road yang telah disiapkan panitia di kawasan TKL. Rute yang dilalui terbilang unik karena membentang dari area hutan jati hingga ke area sungai, menghadirkan sensasi berkendara yang berbeda, terutama karena letaknya yang berada di jantung Kota Magelang.

Medan off road ini tidak hanya menjadi wahana wisata baru, tetapi juga dinilai berpotensi besar untuk menjadi lokasi kejuaraan off road berskala daerah maupun nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Dewan Penasihat Indonesia Off Road Federation (IOF) Pusat, Hardjanto, yang turut hadir dalam acara. Ia menyatakan akan mengusulkan agar Kejurda dan Kejurnas Off Road digelar di TKL pada tahun mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Damar menyambutnya dengan antusias. Ia menegaskan bahwa Pemkot Magelang sangat terbuka terhadap event-event berskala besar yang dapat menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan Magelang sebagai destinasi wisata unggulan. "Kami selalu dukung kegiatan yang bisa menarik kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri," ungkapnya.

Tak hanya sekadar wahana petualangan, wisata jeep TKL juga dirancang sebagai bagian dari pengembangan wisata berwawasan lingkungan. Menurut Wali Kota Damar, jalur yang dilalui kendaraan off road tidak merusak ekosistem yang ada, karena sudah diperhitungkan secara matang dalam desainnya. “Ini bukti bahwa wisata bisa berkembang tanpa harus merusak alam,” tuturnya.

Bahkan dalam waktu dekat, sejumlah komunitas seperti Ikatan Dokter Indonesia wilayah Jawa Tengah dijadwalkan akan menjajal langsung wisata jeep ini. Mereka akan merasakan sensasi menjelajah kawasan TKL yang hijau dan menyegarkan, sebagai bagian dari kegiatan rekreasi sekaligus promosi kesehatan berbasis petualangan.

Wali Kota berharap TKL terus berinovasi dan memberikan warna baru dalam dunia pariwisata di Magelang. Menurutnya, tempat rekreasi keluarga ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang jika selalu menghadirkan wahana baru yang menyenangkan dan edukatif. “TKL harus selalu segar dan menarik agar wisatawan tidak bosan untuk kembali,” tegasnya.

Lebih jauh, Damar juga menargetkan agar wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Borobudur bisa diarahkan untuk mampir ke TKL. Hal ini dinilai penting untuk memperluas jangkauan promosi wisata Magelang ke pasar internasional. “Kita tidak boleh hanya fokus pada wisatawan lokal, tetapi harus mulai menyasar pasar global,” tambahnya.

Direktur Utama TKL, dr. Sri Widodo, menjelaskan bahwa peluncuran wahana wisata jeep ini merupakan bagian dari kemitraan strategis dengan pihak investor. Mereka tak hanya menyediakan 20 unit mobil jeep, tetapi juga alat berat dan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk operasional lintasan. Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan wahana baru berupa sepeda layang atau tree cycling, yang menghubungkan satu pohon ke pohon lainnya. Wahana ini ditargetkan untuk menarik wisatawan muda dan pecinta tantangan ekstrem, sekaligus sebagai ikon baru dari TKL.

Sri juga menyampaikan bahwa TKL akan terus memperkuat manajemen perusahaan agar lebih profesional dan responsif terhadap tren wisata kekinian. Mereka akan aktif mengadakan event secara rutin, baik berupa kompetisi, gathering komunitas, maupun event kreatif lainnya sebagai bentuk dukungan terhadap program "Magelang Bergaung".

Rencana ke depan, lintasan off road ini juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan trabas dan komunitas motor trail. Acara seperti ini diyakini mampu menarik minat wisatawan serta membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku UMKM di sekitar kawasan wisata. “Kita ingin setiap dua minggu sekali ada kegiatan menarik di TKL,” ujar Sri.

TKL juga membuka diri untuk kerja sama dengan lebih banyak pihak dalam pengembangan atraksi wisata. Dengan semangat kolaboratif, TKL berharap bisa menjadi magnet wisata baru yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Dengan kehadiran wisata jeep dan berbagai rencana pengembangan lainnya, TKL Magelang semakin mempertegas posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah. Lokasinya yang strategis, di tengah kota dan mudah dijangkau, menjadi keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh banyak objek wisata serupa.

Tak heran jika TKL mulai dilirik oleh komunitas nasional dan bahkan internasional. Wisata petualangan yang ditawarkan bukan hanya tentang adrenalin, tetapi juga membawa pesan penting tentang pelestarian alam, kolaborasi, dan semangat membangun pariwisata berkelanjutan.

Dengan perpaduan antara nuansa alam, teknologi, dan semangat inovasi, wisata jeep di TKL bukan sekadar wahana biasa. Ia merupakan simbol transformasi wisata Kota Magelang menuju masa depan yang lebih dinamis, inklusif, dan ramah lingkungan.

Posting Komentar

0 Komentar